Item apa yang termasuk dalam pengujian kulit?

Beberapa item pengujian kulit:
Uji kinerja fisik: kekuatan tarik, perpanjangan, kekuatan sobek, kekuatan tarik, suhu susut, tinggi pecah, kekuatan pecah, kerapatan kulit yang tampak, tahan luntur lipatan lapisan (suhu normal/suhu rendah), tahan luntur lipatan kulit bawah, penyerapan air, tahan panas , tahan minyak, tahan gesekan, tahan api bulu
Uji kinerja kimia: nilai pH, kandungan kromium heksavalen, kandungan formaldehida, pewarna azo terlarang, bau, kandungan volatil bulu, kadar air kulit dan bahan volatil
Tahan luntur warna: tahan luntur warna terhadap gosokan, tahan luntur warna terhadap noda air, tahan luntur warna terhadap keringat, tahan luntur warna terhadap cahaya

Penentuan konten: kandungan formaldehida, kromium heksavalen, azo, logam berat, PCP, TeCP, OPP, kandungan asam lemak bebas, senyawa organotin

Identifikasi bahan: identifikasi bahan (kulit, bulu/kulit buatan/kulit sintetis, dll.)
Item analisis: analisis komponen, pengujian zat beracun dan berbahaya, pengujian perlindungan lingkungan, pengujian azo.

Signifikansi pengujian kulit
Kulit adalah bahan baku utama industri produk kulit, terutama digunakan untuk bagian atas sepatu, sol sepatu, pakaian, koper dan sebagainya.Oleh karena itu, kualitas produk kulit sebagian besar tergantung pada bahan baku yang digunakan-kualitas kulit.Kualitas kulit dievaluasi melalui inspeksi visual, uji keausan, inspeksi struktur mikro dan inspeksi analisis fisik dan kimia.
Kotak, tas, sarung tangan, tempat tiket, ikat pinggang, dll adalah kebutuhan sehari-hari yang sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat.Secara umum, kain tas dan tas kelas menengah dan atas sebagian besar terbuat dari bahan kulit alami.Sebagai produk akhir dari kulit, barang kulit sangat erat kaitannya dengan perkembangan keduanya.Pengembangan kulit merupakan prasyarat untuk pengembangan barang kulit, dan kecepatan pengembangan kulit membatasi pengembangan barang kulit.

Produk kulit adalah produk yang diolah dengan bahan baku utama bulu dan kulit, antara lain sepatu bot, sarung tangan, jas dan topi, tas, barang budaya dan olahraga, serta produk kulit untuk furnitur.Teknologi produksi dan pengolahan produk kulit dan pemilihan bahan menentukan bahwa produk jadi dapat menghasilkan beberapa bahaya kimia, seperti dimetil fumarat, kromium heksavalen, pewarna azo, formaldehida, pentaklorofenol, dan sebagainya.Saat ini, produk kulit negara saya saat ini telah menetapkan persyaratan batas untuk pewarna azo dan formaldehida, tetapi tidak ada persyaratan batas untuk indeks kromium heksavalen.Indeks ini juga menjadi alasan utama penarikan produk di dunia.Kromium adalah ion logam multivalen, yang terutama ada dalam dua bentuk: trivalen dan heksavalen.Valensi yang berbeda memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan dan efek biologis.Kromium bentuk kedua (hexavalent chromium) telah terbukti memiliki risiko kesehatan bagi kesehatan manusia.Penelitian telah menunjukkan bahwa kromium heksavalen yang tersisa di kulit dapat diserap oleh tubuh manusia melalui saluran pernapasan, menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan, fungsi hati dan ginjal, dan juga dapat merusak mata, menyebabkan perdarahan retina, atrofi saraf optik, dll. ;kromium heksavalen mudah ditembus Kulit masuk ke dalam tubuh, menyebabkan serangkaian bahaya kesehatan.Menurut hasil respons dosis statistik medis, ambang reaksi alergi pada kulit normal adalah 10mg/kg, dan di antara 14 pasien alergi kromium, ambang alergi untuk 1 pasien adalah 1mg/kg;Jika ada iritan, pada 17 pasien alergi kromium, ambang batas alergi untuk 2 pasien adalah 1mg/kg.Berdasarkan penelitian di atas, Denmark mengusulkan kepada Uni Eropa untuk secara ketat mengontrol kandungan kromium heksavalen dalam produk kulit, dan usulan ini diakui oleh Uni Eropa.